Judul Buku :
Perpustakaan & Buku
Pengarang : Wiji Suwarno
Penerbit : Ar-Ruzz Media
Halaman : 139 halaman
Perpustakaan
& Buku
Semboyan
dari Bung Hatta “Dengan buku, kau boleh memenjarakanku dimana saja. Kerena
dengan buku, aku bebas!”. Apakah yang terdapat pada benak teman-teman ketika
mendengar kata perpustakaan dan buku. Kebanyakan orang akan berfikir perpustakaan
dan buku merupakan dua hal yang tak terpisahkan. Dimana ada perpustakaan
disitulah buku berada. Tepat sekali, jika teman-teman berfikir demikian. Dalam
buku “Perpustakaan & Buku” karya dari Bapak Wiji Suwarno ini akan membahas
mengenai dunia perpustakaan dan buku. Dalam hal ini dapat dikatakan buku
membahas mengenai buku.
Seiring
dengan perkembangan zaman, buku dikemas dalam bentuk digital, atau biasa
disebut dengan istilah e-book. Dimana e-book ini bisa dibawa dengan praktis,
tanpa harus berat atau susah-susah membawanya. Yang dahulunya buku hanyalah
kumpulan papyrus, daun lontar atau parkamen. Seperti yang sudah disinggung pada
awal pembahasan, dimana perpustakaan dan buku merupakan dua hal yang tak
terpisahkan. Dimana ada perpustakaan disanalah dapat ditemukan deretan
buku-buku. Demikian juga antara buku dengan ilmu, buku adalah bagian yang tak
terisahkan dari ilmu. Dengan buku, ilmu pengetahuan dari segala penemuan dan
pemikiran para ahli dapat ditemukan, dapat disebarluaskan dan digunakan oleh
masyarakat luas. Dengan demikian, keberadaan perpustakaan menjadi tempat yang
sangat penting. Disanalah buku-buku yang berisi ilmu pengetahuan berada.
Masyarakat pun dapat mendatangi, mengakses dan belajar di perpustakaan mengenai
ilmu. Namun pada realitanya, sedikit masyarakat yang melakukan hal tersebut.
Mereka justru lebih antusias dan memilih menelusur isformasi, ilmu pengetahuan
dan belajar dari internet. Ya…. Memang hal tersebut merupakan suatu hal yang
lumprah, karena dengan maraknya dunia internet dunia perpustakaan seolah
tenggelam olehnya. Masyarakat lebih antusias dengan internet karena dengan
internet masyarakat dapat mengakses informasi apapun yang di butuhkan dengan
mudah dan cepat. Perpustakaan ataukah internet? Pada hakikatnya keduanya dapat
dijadikan sebagai sesuatu yang saling melengkapi.
Perpustakaan
merupakan sebuah unit kerja yang digunakan untuk menyimpan buku dan terbitan
lainnya yang disusun secara sistematis yang digunakan pembaca untuk memperoleh
informasi serta memiliki sember daya manusia untuk mengolahnya. Perpustakaan sebagai unit karja yang mempunyai kebutuhan pokok, antara lain:
a. Gedung (ruangan)
Gedung atau ruangan merupakan bagian yang paling penting dalam
perpustakaan, karena gedung atau ruangan yang memadai dan cukup untuk menampung
koleksi perpustakaan, pembaca, layanan, kegiatan pengolahan bahan pustaka dan
kegiatab administrasi maupun untuk melayani pengunjung.
b. Koleksi bahan pustaka
Koleksi bahan pustaka adalah sejumlah bahan pustaka yang ada di
perpustakaan dan sudah diolah sehingga siap digunakan pemakai.
c. Perlengkapan dan perabot
Adapun perlengkapan dan perabot yang harus dimiliki oleh perpustakaan,
antara lain; rak buku, meja baca, kursi dan meja pustakawan, lemari penyimpanan
bahan pustaka (referensi), lemari katalog (manual) dan komputer (terautomasi).
d. Anggaran atau sumber pembiayaan
Merupakan sarana untuk menjamin tersedianya anggaran pendapatan dan belanja
pada setiap tahunnya. Semakin besar anggara, semakin membuat perpustakaan
semakin cepat mengalami kemajuan.
e. Tenaga kerja
Tenaga kerja ini meliputi kepala perpustakaan, pejabat fungsional
pustakawan, tenaga teknis dan tenaga administrasi perpustakaan.
Sebuah perpustakaan bisa berdiri ketika pokok kebutuhan
tersebut setidaknya sudah tersedia atau dimiliki. Dalam sebuah perpustakaan
sehingga sebagai unit kerja, selain memiliki pokok kebutuhan seperti yang
disebutkan juga harus memiliki visi, misi dan tujuan di perpustakaan. Untuk
visi, misi dan tujuan ini harus disesuaikan dengan jenis perpustakaan
masing-masing (perpustakaan umum, sekolah atau perguruan tinggi, dll). Selain
itu juga terdapat struktur organisasi yang berisi srtuktur kerangka, kelompok
orang-orang tertentu serta sistem.
Paradigma perpustakaan oleh Sulistyo-Basuki (1991)
memberikan gambaran fungsi perpustakaan dalam kehidupan masyarakat adalah sebagai fungsi simpan
saji karya, fungsi sumber daya informasi, fungsi pusat belajar dan penelitian,
fungsi rekreasi dan re-kreasi serta fungsi pengembangan kultural.
Dalam
sebuah perpustakaan terdapat beberapa aspek yang berpengaruh terhadap
perkembangan dan kemajuan perpustakaan. Dimana terdapat 4 pilar perpustakaan,
antara lain yang pertama “pustakawan”
merupakan seorang tenaga kerja dalam bidang perpustakaan yang telah menempuh
pendidikan ilmu perpustakaan, baik melalui pendidikan formal maupun non formal.
Pustakawan disini merupakan orang yang bertanggung jawab terhadap perkembangan
perpustakaan. Yang kedua “pemustaka
(user)”, merupakan pengguna fasilitas yang disediakan perpustakaan.
Pemustaka ini terdiri dari beberapa jenis antara lain mahasiswa, guru, dosen dan
masyarakat luas, hal ini tergantung jenis perpustakaannya. Yang ketiga “pustaka”, merupakan hal yang mengandung
informasi yang disimpan, disajikan oleh perpustakaan. Yang keempat yaitu “gedung perpustakaan”, merupakan sarana
yang amat penting dalam penyelenggaraan perpustakaan, karena didalam gedung
itulah segala aktivitas di selenggarakan.
Dalam
buku “Perpustakaan & Buku” juga membahas mengenai teknik menulis. Sedikit
memberikan gambaran mengenai tahapan dalam menulis yang penulis review peroleh
dari bangku kuliah. Dalam hal ini penulis review tidak bermaksud membandingkan,
hanya ingin berbagi pengetahuan mengenai cara menulis, yang dianggapnya lebih
mudah. Jika dalam buku “ Perpustakaan & Buku”, tertulis bahwa tahap
penulisan yaitu menentukan gagasan utama, membuat judul yang menarik,
memfokuskan maksud gagasan, mementukan sikap dan memilih model serta
menghindari istilah rumit dan editing. Dari penulis review mempunyai gambaran
lain mengenai tahap ketika akan menulis yang dianggapnya lebih mudah. Untuk
tahap pertama sama halnya dengan konsep yang ada dalam buku “Perpustakaan &
Buku” yaitu menentukan gagasan utama atau tema apa yang hendak dibahas. Tahap
selanjutnya yaitu membuat kerangka tulisan mengenai tema yang ingin ditulis. Setelah
menentukan tema dan membuat kerangka tulisan, tulis apa saja yang ada dipikiran
kita mengenai tema tersebut, tanpa memperhatikan ejaan, tanda baca yang dipakai
apakah benar atau salah. Untuk tahap terakhir yaitu tahap editing, dimana kita
memperbaiki ejaan, menambah atau mengurangi tanda baca dan lain-lain,. dalam
tahap editing ini, penulis harus membaca hasil tulisannya sebelum melakukan
tahap editing dengan suara lantang. Hal ini dilakukan untuk mengetahui tulisan
yang telah dibuatnya, apakah pemenggalan kata, pemberian tanda baca dan lainnya
sudah sesuai atau belum. Jika belum sesuai biasanya ketika dibaca maka tulisan kurang
enak untuk didengar, sebaliknya ketika tulisan itu dibaca dengan suara lantang
akan diketahui hasilnya, jika tidak ada kata-kata yang rancu maka tulisan
tersebut bisa dikatakan sempurna dan siap untuk ke tahap selanjutnya. Itulah
sedikit gagasan penulis review mengenai tahapan menulis. Dimana keduanya bisa
dijadikan acuan dalam menulis.
Perpustakaan
bisa dikatakan sebagai tempat yang murah untuk mengingkatkan kualitas suatu
bangsa. Dengan perpustakaan dan buku, masyarakat dapat memperoleh informasi
apapun secara mudah dan gratis. Sehingga. Diharapkan masyarakat mampu
mengembangkan pemikirannya, yang nantinya masyarakat melek akan aksara dan
informasi. Dengan demikian setidaknya dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas
masyarakat, khususnya mansyarakat Indonesia.